Nganjuk, 17 Oktober 2025 – Bertempat di lapangan upacara Kodim 0810/Nganjuk, dilaksanakan kegiatan Upacara Bendera 17-an Bulan Oktober 2025 yang dipimpin langsung oleh Komandan Kodim (Dandim) 0810/Nganjuk Letkol Arh M. Taufan Yudha Bhakti, S.I.P., S.T.
Bertindak sebagai Komandan Upacara adalah Kapten Inf Yoyok Krisbiantoro, sedangkan peserta upacara diikuti oleh seluruh prajurit dan PNS Kodim 0810/Nganjuk.
Dalam upacara tersebut, Dandim 0810/Nganjuk membacakan amanat Panglima TNI, yang berisi pesan dan penekanan penting bagi seluruh prajurit TNI dalam melaksanakan tugas pengabdian kepada bangsa dan negara.
Mengawali amanatnya, Panglima TNI menyampaikan rasa syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga seluruh prajurit dapat terus menjalankan pengabdian dalam keadaan sehat dan penuh semangat.
Panglima TNI juga memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh prajurit dan PNS TNI di seluruh Indonesia atas dedikasi, disiplin, dan loyalitas yang telah ditunjukkan selama ini.
Tahun 2025 disebut sebagai tahun yang membanggakan karena TNI baru saja memperingati Hari Ulang Tahun ke-80 Tentara Nasional Indonesia. Dalam amanatnya, Panglima TNI menegaskan bahwa usia 80 tahun adalah simbol kematangan institusi yang telah teruji oleh sejarah dan tetap kokoh menjaga kedaulatan bangsa.
“Kita patut berbangga, namun kebanggaan ini harus diterjemahkan menjadi tanggung jawab yang lebih besar. HUT ke-80 TNI harus menjadi penanda bahwa TNI bukan hanya kuat secara alutsista, tetapi juga kuat secara ideologi, karakter, dan mentalitas,” tegasnya.
Mengusung tema “TNI Prima, TNI Rakyat, Indonesia Maju”, Panglima TNI menekankan bahwa profesionalisme, kedekatan dengan rakyat, serta integritas adalah kunci kekuatan utama TNI dalam mendukung kemajuan bangsa.
Dalam amanat tersebut juga disampaikan beberapa penekanan penting bagi seluruh prajurit TNI, yaitu:
1. Profesionalisme Mutlak – Prajurit harus terus berlatih, belajar, dan menguasai teknologi serta taktik terbaru agar menjadi prajurit yang cerdas dan adaptif.
2. Disiplin dan Loyalitas – Disiplin adalah jiwa prajurit. Jangan ada pelanggaran yang dapat mencoreng nama baik TNI.
3. Bersatu dengan Rakyat – TNI lahir dari rakyat dan berjuang bersama rakyat. Kedekatan TNI dengan masyarakat merupakan kekuatan kemanunggalan yang harus terus dijaga.
Panglima TNI juga menegaskan pentingnya sinergi antar-matra TNI dalam menjalankan tugas pertahanan negara.
“Tidak ada istilah milikku atau milikmu dalam operasi pertahanan. Yang ada hanyalah kepentingan bangsa dan negara. Tunjukkan bahwa TNI adalah institusi yang tegak, utuh, dan tidak dapat dipecah belah,” ungkapnya.
Usai pelaksanaan upacara, Dandim 0810/Nganjuk menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan momentum untuk menanamkan semangat nasionalisme, memperkokoh jiwa korsa, serta meningkatkan disiplin dan tanggung jawab seluruh anggota Kodim 0810/Nganjuk dalam menjalankan tugas pengabdian kepada bangsa dan negara.
“Melalui upacara 17-an ini, kita jadikan amanat Panglima TNI sebagai pedoman dalam bekerja dan berbuat yang terbaik bagi satuan, masyarakat, dan negara,” tutur Letkol Arh M. Taufan Yudha Bhakti.
Upacara berjalan dengan khidmat, tertib, dan lancar hingga selesai.