Peserta Latihan Kader Muda PAC IPNU-IPPNU Mendapat Pembekalan Wasbang Dari Babinsa Koramil 0810/15 Rejoso

 

Nganjuk – Dalam rangka membentuk karakter pelajar Nahdlatul Ulama (NU) yang militan dalam mempertahankan Aswaja, Bintara Pembina Desa (Babinsa) Koramil 0810/15 Rejoso Kodim 0810 Nganjuk, Sertu Budi Sutikno memberikan materi Wawasan Kebangsaan (Wasbang) kepada peserta Pelatihan Kader Muda IPNU-IPPNU Kecamatan Rejoso, Kabupaten Nganjuk. Senin (23/12/2024).

Sebanyak 25 orang peserta pada kegiatan yang berlangsung mulai tanggal 21-23 Desember 2024 di Balai Desa Talang Kecamatan Rejoso Kabupaten Nganjuk sebagai kaderisasi dalam organisasi Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU).

Selaku pemateri dalam kegiatan tersebut Sertu Budi Sutikno, menyampaikan bahwa pembekalan materi Wasbang dilaksanakan dalam rangka meningkatkan rasa juang dan cinta tanah air kepada generasi muda, serta untuk menanamkan sikap patriotisme khususnya kepada kader-kader Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU).

“Pemberian materi wawasan kebangsaan kepada generasi muda khususnya kader IPNU-IPPNU ini merupakan salah satu program Babinsa selaku aparat kewilayahan. Dengan membentuk hubungan pendekatan emosional, maka akan membuat materi akan lebih diterima pelajar untuk diterapkan di usia dini,” tuturnya

Dalam materinya diterangkan,
Perjuangan bangsa Indonesia yang waktu itu masih bersifat lokal ternyata tidak membawa hasil, karena belum adanya persatuan dan kesatuan. “Kendati demikian, catatan sejarah perlawanan para pahlawan itu telah membuktikan kepada kita tentang semangat perjuangan bangsa Indonesia yang tidak pernah padam dalam usaha mengusir penjajah dari nusantara,” imbuhnya.

Bangsa Indonesia memiliki luas wilayah darat dan laut yang sangat luas, semua itu merupakan kekayaan dan karunia yang Tuhan berikan kepada bangsa Indonesia. Diharapkan kader-kader muda IPNU dan IPPNU lebih bisa memahami akan keragaman bangsa Indonesia baik dari adat istiadat, suku bangsa, budaya, bahasa maupun agamanya.

“Untuk itu pemuda Nahdlatul Ulama diharapkan bisa ikut andil untuk menjaga keberagaman tersebut dengan tetap menjaga persatuan dan kesatuan, sikap saling menghormati dan menghargai, serta memiliki toleransi yang tinggi sesuai pengamalan Pancasila dan UUD 1945,” pungkas Sertu Budi Sutikno.

Sertu Budi Sutikno menambahkan dengan perkembangan teknologi yang begitu pesat diharapkan kader-kader muda IPNU dan IPPNU bijak dalam bersosial media, berbagai ancaman dan tantangan perspektif global ada di depan mata, misalnya narkoba, teroris dan radikal misalnya penyebaran informasi hoaks lewat media sosial, pornografi, narkoba hingga gerakan antisosial.

“Proxy war juga menjadi ancaman bangsa, dimana melalui pihak ketiga, mereka mempengaruhi berita propaganda demi kepentingan pihak lainnya,” jelasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *